Updates.
JAKARTA - Kisah inspiratif datang dari dunia olahraga angkat besi Indonesia. Lifter muda berprestasi, Rizki Juniansyah, kini resmi menyandang pangkat Letnan Dua di Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pengangkatan ini merupakan apresiasi atas dedikasi dan prestasinya yang gemilang, terutama setelah berhasil menggondol dua medali emas dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2025.
Pada ajang bergengsi yang digelar awal Oktober 2025, Rizki tampil memukau di kelas 79 kilogram putra. Ia berhasil meraih total angkatan impresif 361 kilogram, yang mengantarkannya meraih emas di kategori total. Tak hanya itu, angkatan clean and jerk seberat 204 kilogram juga memastikan satu medali emas lainnya untuknya. Sementara itu, angkatan snatch seberat 157 kilogram membawanya pulang medali perunggu.
Keberhasilan Rizki tidak hanya menjadikannya atlet tersukses Indonesia di kejuaraan dunia tersebut, tetapi juga sebagai penyumbang medali terbanyak bagi kontingen Merah Putih. Secara keseluruhan, Indonesia berhasil mengumpulkan dua emas, satu perak, dan dua perunggu dari ajang ini.
Atlet lain yang turut mengharumkan nama bangsa di kelas 79 kilogram putra adalah Rahmat Erwin Abdullah. Eko Yuli Irawan, sang legenda angkat besi, juga turut berkompetisi di kelas 65 kilogram putra.
Rizki membenarkan kabar bahagia mengenai pengangkatannya menjadi prajurit TNI. "Alhamdulillah saya diangkat menjadi Letnan dua, " ungkapnya dengan penuh rasa syukur. Kebahagiaan ini semakin lengkap karena menjadi TNI merupakan impian lama yang juga didorong oleh sang ayah.
Meskipun cita-cita menjadi TNI tidak datang sejak kecil, Rizki mulai merasakan ketertarikan pada profesi aparat negara sejak usia 17 tahun. Ia mengaku ingin menjadi satu-satunya anak di keluarganya yang berprofesi sebagai TNI, sekaligus mempersiapkan karier masa depannya di luar dunia angkat besi.
Atlet berusia 22 tahun ini menceritakan bagaimana harapan almarhum ayahnya untuk melihatnya menjadi seorang perwira sempat tertunda karena kesibukan kariernya sebagai lifter, termasuk persiapan untuk berbagai kejuaraan penting seperti Olimpiade. "Sebelum meninggal, pas sebelum Olimpiade juga. Cuma waktu itu banyak ya sampai tiga kali. Sama mantan Kapolda Banten ditawarin Akpol tapi tak bisa dikasih keringanan. Selama empat tahun harus terus tetap [aktif]. Sementara selama itu saya harus persiapan Olimpiade. Makanya, tak bisa. Tiga kali ditinggalkan oleh saya, Alhamdullilah rezekinya saat ini, " beber Rizki.
Perjuangan dan impian itu akhirnya terwujud. Rizki berencana untuk mengunjungi makam ayahnya dengan mengenakan seragam TNI setelah pelantikannya nanti. "Alhamdullilah terlaksana, nanti mungkin tanggal saya dilantik, saya akan ke makam ayah saya pakai seragam, " tuturnya.
Rencananya, Rizki akan dilantik pada 27 November mendatang. Ia akan ditempatkan di daerah Jalan Kwini, Jakarta Pusat, lokasi yang selama ini menjadi pusat latihan bagi para atlet angkat besi. Penempatan ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas baginya untuk tetap aktif berlatih dan berkompetisi.
"Penempatan insya Allah di Kwini. Jadi saya fleksibel dengan waktu latihan dan hari-hari saya. Senin sampai Jumat di sini, Sabtu-Minggu di rumah. Dan segala sesuatunya bisa terlihat. Karena kalau memang masih di angkat besi masih dikasih keringanan sampai saya pensiun angkat besi, " pungkasnya. (PERS)
Agung widodo 
Jurnalis Agung 
Basory Wijaya 
