Updates.
POLITISI - Sejak 1 Oktober 2014, nama Sulaeman L. Hamzah (lahir 18 Agustus 1954) telah identik dengan representasi masyarakat Papua di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Politikus kawakan dari Partai NasDem ini telah mengukir jejaknya selama dua periode kepemimpinan legislatif, dari 2014–2019 dan berlanjut ke periode 2019–2024. Pengalaman panjangnya di panggung politik nasional ini memberikannya pemahaman mendalam tentang dinamika dan kebutuhan masyarakat yang diwakilinya.
Perjalanan Sulaeman L. Hamzah di dunia politik tidaklah instan. Sebelum duduk di kursi legislatif, ia telah aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan. Pengalamannya sebagai Wakil Ketua HKTI Kabupaten Fakfak (1978–1983) dan Wakil Ketua KADIN Kabupaten Fakfak (1982–1987) membuktikan kiprahnya sejak dini dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi dan pertanian di daerah.
Lebih jauh lagi, rekam jejaknya di organisasi seperti Ketua DPD HIPPO Irian Jaya (1997–sekarang), Wakil Ketua HKTI Provinsi Papua (2002–2007, 2010–2015), dan Ketua Umum Dekopinwil Provinsi Papua (2004–2015) menunjukkan dedikasinya yang tak tergoyahkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di tanah Papua. Ia juga pernah memegang posisi strategis sebagai Ketua Dewan Pakar ICMI Kabupaten Jayapura (2005–2015) dan Ketua Dewan Pembina IPHI Kabupaten Jayapura (2009–2014), memperluas cakupan pengaruh positifnya.
Kini, sebagai Anggota DPR-RI, Sulaeman L. Hamzah memberikan kontribusi nyata melalui perannya di Komisi IV. Komisi ini memiliki fokus krusial pada bidang pertanian, ketahanan pangan, lingkungan hidup, dan kehutanan. Keahlian dan pengalamannya di sektor ini, yang juga tercermin dari posisinya sebagai Ketua Bidang Pertanian, Peternakan dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem (2019–2024), diharapkan dapat membawa angin segar dan solusi inovatif bagi tantangan yang dihadapi sektor-sektor tersebut di Indonesia, khususnya di daerah pemilihannya.
Lahir di Lewotolo, Lembata, Nusa Tenggara Timur, pada 18 Agustus 1954, Sulaeman L. Hamzah tumbuh dan berkembang dengan pemahaman yang kuat tentang akar budaya dan tantangan yang dihadapi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di tanah Papua, lulus SD Don Bosco Lewotolok (1968), SMP Ampera Waipukang (1970), dan SMA Negeri Fakfak (1974). Semangat juangnya terlihat sejak awal kariernya di dunia profesional, menjabat berbagai posisi penting di perusahaan sebelum terjun sepenuhnya ke dunia politik.
Kiprahnya di DPR-RI, yang dimulai sejak 2014, merupakan puncak dari perjalanan panjangnya dalam melayani masyarakat. Ia mewakili daerah pemilihan Papua, dan seiring dengan perubahan administrasi kewilayahan, namanya kini juga terdaftar mewakili daerah pemilihan Papua Selatan sejak 2024. Ini menandakan komitmennya yang berkelanjutan untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat di wilayah tersebut. (PERS)
