JAKARTA – Kehidupan seorang hacker kawakan bernama Vyacheslav Penchukov, yang lebih dikenal dengan julukan 'Tank', akhirnya terkuak. Setelah bertahun-tahun menjadi buronan, kini ia harus menjalani masa hukumannya di penjara Colorado, Amerika Serikat. Penangkapan ini mengakhiri pelariannya yang berlangsung selama satu dekade.
Menariknya, sebelum terlibat dalam dunia kejahatan siber yang kelam, Penchukov sempat menjajal peruntungan sebagai seorang pengusaha batu bara. Namun, godaan 'uang mudah' dari dunia maya tampaknya lebih memikat.
Bersama kelompoknya, Jabber Zeus, Tank memanfaatkan teknologi kejahatan siber untuk merampok rekening bank usaha kecil, pemerintah daerah, dan bahkan lembaga amal. Aksi mereka yang berlangsung di akhir tahun 2000-an ini dilaporkan berhasil menguras kantong para korban dalam jumlah fantastis. Khusus di Inggris, lebih dari 600 korban mengalami kerugian mencapai 4 juta poundsterling hanya dalam kurun waktu tiga bulan.
Penchukov mengakui, pada masa itu, kejahatan siber terasa seperti 'uang mudah'. Ia merasa para korban, baik bank maupun aparat kepolisian di berbagai wilayah, tak mampu mengimbangi kecanggihan teknologi yang mereka gunakan.
Skala kejahatan Tank semakin membesar antara tahun 2018 hingga 2022. Ia kemudian bergabung dengan ekosistem ransomware, menargetkan berbagai perusahaan internasional dan rumah sakit. Perjalanan panjang 15 tahun, termasuk 10 tahun menjadi buronan, akhirnya berujung pada penangkapannya pada tahun 2022.
Penchukov mengaku masih menyimpan rasa kesal terhadap cara penangkapannya di Swiss yang dinilainya berlebihan. (PERS)

Updates.