Updates.
POLITISI - Dari tanah Maluku, tepatnya dari marga Watubun yang kaya akan tradisi, Komarudin Watubun lahir pada 9 Februari 1968. Perjalanannya di kancah politik nasional Indonesia menjadi bukti nyata dedikasi dan perjuangan tanpa henti. Selama dua periode, mulai dari tahun 2014 hingga 2019, dan berlanjut pada periode 2019 hingga 2024, ia telah mengemban amanah sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI).
Suara rakyat Papua menjadi representasi utama Komarudin di parlemen. Ia bukan sekadar politikus, melainkan perpanjangan tangan aspirasi masyarakat yang ia wakili. Sebagai kader setia Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Komarudin Watubun menempatkan diri di Komisi II, sebuah posisi strategis yang memungkinkannya berkontribusi dalam berbagai isu penting kenegaraan.
Perjalanan akademisnya pun tak kalah mengesankan. Komarudin menempuh pendidikan S-1 di Universitas Cenderawasih dan melanjutkan studi S-2 di Universitas Gadjah Mada. Latar belakang pendidikan yang kuat ini membekalinya dengan pengetahuan dan wawasan yang mendalam, yang ia terapkan dalam setiap kebijakan dan keputusan yang diambilnya.
Sebelum melangkah ke tingkat nasional, Komarudin Watubun telah menorehkan jejak di tingkat daerah. Pengalamannya sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jayapura pada periode 1999–2004, serta dua periode sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPPR) pada 2004–2009 dan 2009–2014, memberikannya pemahaman mendalam tentang dinamika dan kebutuhan masyarakat dari berbagai tingkatan.
Tak hanya di ranah legislatif, Komarudin juga aktif dalam struktur partai. Ia menjabat sebagai Ketua Bidang Kehormatan Partai DPP PDI Perjuangan dalam dua periode kepengurusan, 2015–2019 dan 2019–2024. Posisi ini menunjukkan kepercayaan besar partai terhadap integritas dan kepemimpinannya.
Komarudin Watubun, seorang politikus yang lahir di Mun Kahar, Maluku, kini telah berusia 57 tahun. Ia adalah sosok yang telah membuktikan ketangguhan dan komitmennya dalam melayani bangsa dan negara, membawa harapan dan aspirasi masyarakat Papua ke jantung pemerintahan Indonesia. (PERS)
