Updates.
JAKARTA - Di tengah duka bencana yang melanda Aceh, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menyerukan semangat persatuan dan kekompakan yang tak tergoyahkan. Permintaan ini ditujukan kepada seluruh jajaran pemerintah daerah di Aceh, agar bersama-sama menghadapi situasi darurat ini dengan satu padu.
Pesan kuat ini disampaikan langsung oleh Menko Polkam Djamari saat menjejakkan kaki di zona bencana Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, pada Minggu (14/12). Ia melihat langsung tantangan yang dihadapi, dan menekankan bahwa beban penanganan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah setempat.
"Ini bukan hanya beban pak bupati dan pemerintahan di sini, ini beban kita semua. Pesan saya, Forkopimda harus kompak, harus bekerja sama, " ujar Menko Djamari, sebagaimana dirilis dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta pada Senin.
Menurut pandangan Menko Djamari, kolaborasi erat antar seluruh elemen pemerintah sangat krusial untuk mempercepat proses pemulihan daerah yang terdampak bencana. Ia tidak hanya menyoroti pentingnya pemulihan infrastruktur, tetapi juga urgensi pemenuhan kebutuhan dasar para korban.
"Tidak hanya proses pemulihannya saja, dia mengatakan pemerintah juga harus kompak dalam menolong para korban bencana dari segi pemenuhan kebutuhan sehari-hari hingga memberikan layanan medis, " tambahnya.
Dengan semangat yang sama, mulai dari pemerintah pusat hingga tingkat daerah, Menko Djamari meyakini bahwa proses pemulihan pasca-bencana akan dapat dilaksanakan secara optimal. Ia menggambarkan harapan besar akan keberhasilan pemulihan dengan adanya sinergi yang kuat.
Kunjungan Menko Djamari ke Pidie Jaya tidak sekadar sebagai simbol. Ia menyambangi beberapa titik vital, termasuk pos komando tanggap darurat, posko pengungsian, dan lokasi pembangunan jembatan gantung yang krusial bagi mobilitas warga.
Sesampainya di Pos Komando Tanggap Darurat di Gedung MTQ Kabupaten Pidie Jaya, Menko Djamari langsung memimpin rapat koordinasi. Dalam forum tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi, memaparkan secara rinci kondisi terkini dan progres pemulihan bencana alam di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan fokus utama pada situasi di Pidie Jaya.
Usai rapat koordinasi, Menko Djamari turut menyaksikan momen simbolis penyerahan mobil penjernih air dari BNPB kepada Dandim Pidie. Kendaraan vital ini merupakan hibah dari Kemenko Polkam yang sebelumnya telah diserahkan kepada BNPB.
Perjalanan berlanjut dari Pos Komando Tanggap Darurat, Menko Djamari Chaniago meninjau langsung kondisi pos pengungsi di Gedung TGK Chik Pantee Geulima. Di sana, 809 pengungsi dari dua desa menemukan tempat berlindung sementara. Dalam kesempatan tersebut, Menko Djamari tidak hanya menyalurkan bantuan dari Kemenko Polkam yang mencakup bahan pangan, pakaian, alat ibadah, dan alat kebersihan, tetapi juga secara spontan memberikan dukungan dana tambahan untuk meringankan beban para pengungsi.
Tak hanya para pengungsi, 104 personel TNI/Polri yang bertugas di lokasi bencana juga menerima apresiasi dalam bentuk dukungan materiil tambahan.
