YOGYAKARTA - Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tangguh dari Teknik Geologi angkatan 2022, tergabung dalam Tim Luk Ulo, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih Juara 3 dalam ajang Smart Competition Geology Total Action 2025 (GTA 2025). Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi "PANGEA" UPN Veteran Yogyakarta (UPNVY) pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Tim Luk Ulo, yang beranggotakan Kelvin Andika Putra, Rafi Shafwan Subiyanto, dan Angelia Hana Agustina Hutagaol, menunjukkan keahlian luar biasa dalam menguji pengetahuan dan kemampuan analisis mereka di berbagai bidang geologi. Mulai dari kebencanaan geologi, endapan mineral, hidrogeologi, vulkanologi, geotermal, minyak dan gas, hingga geologi teknik, semua teruji dalam kompetisi ini.
Mengusung tema yang relevan dengan masa depan energi berkelanjutan, "Innovation and Technology in Exploration and Utilization of Critical Mineral Resources: Toward Sustainable Energy Resilient, " kompetisi tahunan ini mempertemukan 29 tim mahasiswa dari berbagai universitas terkemuka di seluruh Indonesia. Perjalanan tim menuju podium juara tidaklah mudah, melalui serangkaian tahap yang menantang.
Tahap penyisihan dan semifinal menguji ketajaman analisis para peserta melalui soal-soal dan cerdas cermat yang mencakup spektrum luas ilmu geologi. Puncaknya, pada tahap final, tim dihadapkan pada studi kasus mendalam terkait mineralisasi logam ekonomis seperti emas (Au), tembaga (Cu), dan perak (Ag). Mereka dituntut untuk menganalisis data kompleks dan menyusun esai argumen yang kemudian dipresentasikan di hadapan dewan juri yang terhormat.
Setiap anggota tim mengerahkan kemampuan terbaiknya. Analisis geomorfologi yang cermat, analisis geokimia dengan metode geostatistik untuk mengeksplorasi korelasi antarunsur, hingga deskripsi detail pada sampel batuan (hand specimen) dilakukan demi memetakan zonasi alterasi dan mineralisasi. Tak hanya itu, mereka juga mengidentifikasi peran kontrol struktur geologi dalam mengendalikan persebaran kedua elemen vital tersebut.
Kelvin, salah satu anggota tim, berbagi pengalamannya dengan antusias. "Kebetulan, aku, Angel, dan Shafwan sering mengikuti lomba. Dari hal ini, kami mencoba belajar dari tiap kesalahan dalam mengikuti lomba. Selama mengikuti lomba, kami sering bertemu untuk belajar dan mengerjakan soal study case hingga tengah malam untuk persiapan lomba ini di Jogja, " ungkapnya.
Perjalanan ini tentu diwarnai berbagai tantangan, mulai dari pemahaman materi yang mendalam hingga manajemen waktu dan biaya yang krusial. Namun, semangat tim Luk Ulo tak pernah padam. Mereka dengan cerdas membagi topik belajar dan secara rutin mengadakan sesi belajar bersama, saling berbagi ilmu dan menguatkan pemahaman di tengah padatnya jadwal perkuliahan.
"Kami mendapatkan banyak pelajaran berharga yang membawa dampak positif terutama manajemen waktu dan penguasaan materi. Kami bukan hanya sekadar mengerjakan soal bersama, tetapi juga saling mendukung dan menguatkan. Kemampuan komunikasi kami meningkat, dan kami belajar bahwa dengan berkolaborasi, setiap tantangan bisa diatasi dengan lebih baik, " tambah Kelvin, menekankan nilai kolaborasi yang ia rasakan. (PERS)

Updates.