POLITISI - Martin Manurung, lahir pada 31 Mei 1978, telah menorehkan jejak panjang dalam kancah politik Indonesia. Sebagai politikus Partai NasDem, kiprahnya dimulai jauh sebelum memegang jabatan strategis. Pengalamannya sebagai salah satu dari 45 tokoh nasional yang mendeklarasikan Organisasi Kemasyarakatan Nasional Demokrat menjadi fondasi awal perjalanannya di dunia politik yang berlandaskan gerakan restorasi Indonesia.
Perjalanan akademisnya membawanya menempuh pendidikan di SD Tarakanita 2, SMP Tarakanita 1, dan SMA Negeri 37 Jakarta. Namun, semangat aktivisme mulai membara saat ia menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1996. Di sana, ia turut mengorganisasi berbagai unjuk rasa yang bersejarah, salah satunya yang berujung pada lengsernya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998. Momen tersebut menjadi saksi bisu geliat perubahan yang ia perjuangkan.
Puncak pengabdian akademisnya terjadi pada tahun 2005 ketika ia meraih beasiswa bergengsi Chevening Award dari pemerintah Inggris. Kesempatan emas ini membawanya menempuh pendidikan pascasarjana dalam bidang Studi Pembangunan di School of International Development, Universitas East Anglia, Inggris. Pengalaman internasional ini memperkaya wawasan dan memperkuat komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan.
Karier politik Martin Manurung semakin matang. Pada periode 2007-2010, ia memegang tampuk kepemimpinan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM), sebuah sayap dari PDI Perjuangan. Kemudian, pada 1 Februari 2010, ia bersama 45 tokoh nasional lainnya mendeklarasikan organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat, yang dicetuskan oleh Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Peranannya dalam membesarkan sayap kepemudaan Partai NasDem tak terbantahkan. Pada 14 Juli 2011, ia dipercaya menjadi Ketua Umum Garda Pemuda NasDem. Di bawah kepemimpinannya, organisasi ini menjadi garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi kaum muda dan memperkuat basis politik partai. Tak hanya itu, ia juga merintis the Institute for Welfare Democracy, sebuah lembaga pemikiran yang mengusung gagasan negara kesejahteraan dan sosial demokrasi di Indonesia.
Dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2014, Martin Manurung berperan penting sebagai Koordinator Bidang Relawan pada Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK. Keberhasilan pasangan tersebut memenangkan kursi kepresidenan menjadi bukti nyata kontribusinya. Pengalamannya kembali dimanfaatkan pada Pemilihan Presiden 2019, di mana ia menjabat sebagai Wakil Direktur Penggalangan dan Jaringan pada Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin.
Di panggung internasional, Martin Manurung juga aktif berkiprah. Ia menjadi anggota Steering Committee the Network of Social Democracy in Asia, sebuah jaringan partai politik beraliran sosial demokrasi di berbagai negara Asia. Sejak tahun 2018, ia juga terpilih sebagai Executive Board Progressive Alliance, sebuah aliansi global partai-partai politik progresif.
Perjuangan politiknya membuahkan hasil gemilang di Pemilihan Umum 2019. Martin Manurung berhasil terpilih menjadi Anggota DPR/MPR RI Periode 2019-2024 dari Daerah Pemilihan Sumatera Utara II. Lebih lanjut, ia dipercaya mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, menunjukkan kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mengawal kebijakan strategis di bidang ekonomi dan industri.
Tak berhenti di situ, gelombang dukungan masyarakat terus mengalir. Pada Pemilihan Umum 2024, Martin Manurung kembali meraih kepercayaan dari konstituennya di Dapil Sumatera Utara II dengan perolehan suara yang signifikan, mengukuhkan posisinya sebagai wakil rakyat. (PERS)

Updates.