POLITISI - Perjalanan hidup Natalis Tabuni, S.S., M.Si., adalah bukti nyata bagaimana dedikasi dan visi dapat membawa seseorang dari ranah birokrasi ke tampuk kepemimpinan tertinggi. Lahir pada 11 Juli 1977 di Soanggama, Irian Jaya, Tabuni menorehkan sejarah sebagai Bupati Intan Jaya pertama, sebuah amanah yang diemban sejak tahun 2012.
Sebelum terjun ke dunia politik, Tabuni telah meniti karier sebagai pegawai negeri sipil. Jabatan terakhirnya sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Intan Jaya memberikannya pemahaman mendalam tentang kebutuhan pembangunan dan tantangan yang dihadapi masyarakat setempat. Pengalaman ini menjadi fondasi kuat saat ia memutuskan untuk mengabdikan diri secara lebih luas melalui jalur politik.
Duetnya bersama Yann Kabogoyauw terbukti ampuh, memenangkan dua kali pemilihan kepala daerah: Pilbup Intan Jaya 2012 dan Pilbup Intan Jaya 2017. Kepercayaan masyarakat ini mencerminkan penerimaan dan harapan besar terhadap kepemimpinan mereka dalam memajukan Intan Jaya.
Di balik kesuksesannya, terdapat kisah kehidupan pribadinya. Natalis Tabuni menikah dengan Herawati Pujiningsih dan dikaruniai tiga putra: Carol Tabuni, Carlos Tabuni, dan Christian Tabuni. Kehadiran keluarga tercinta tentu menjadi sumber kekuatan dan inspirasi tak ternilai dalam setiap langkahnya.
Riwayat pendidikannya yang komprehensif menunjukkan betapa pentingnya bekal ilmu bagi Tabuni. Ia menamatkan pendidikan dasar di SD YPPK Titigi, Sugapa, Paniai (1990), dilanjutkan SMP YPPK Waghete, Paniai (1992), dan SMK Negeri 1 Mimika Timur, Timika (1995). Perjalanan akademisnya berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi dengan meraih gelar S1 Ilmu Teologi dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi "Fajar Timur", Jayapura (1999), dan S2 Ilmu Politik dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2003). Perpaduan ilmu teologi dan politik ini memberikannya perspektif yang unik dalam memandang dan menavigasi kompleksitas pemerintahan.
Keterlibatannya dalam berbagai organisasi sejak muda juga membentuk karakter kepemimpinannya. Ia pernah menjabat sebagai Ketua KNPI Kabupaten Pegunungan Bintang (2006-2009), Koordinator Yayasan Binterbusih Wilayah Solo dan Yogyakarta (2001-2003), serta Ketua Ikatan Pelajar Moni di Jayapura (1996-1998). Pengalaman organisasi ini mengasah kemampuannya dalam berjejaring, bernegosiasi, dan memimpin tim menuju tujuan bersama. (PERS)

Updates.