JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menyulap kawasan bersejarah Kota Tua di Jakarta Barat menjadi sebuah panggung megah sekaligus etalase karya seni bagi mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Sebuah langkah ambisius yang saya rasa akan sangat dinantikan oleh para kreator muda.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa inisiatif ini lahir dari keinginan kuat Pemprov DKI Jakarta untuk membuka lebih banyak pintu bagi seniman muda agar dapat mengekspresikan bakat mereka dan tampil di ruang-ruang publik yang lebih luas. Saya membayangkan betapa semaraknya Kota Tua nanti dipenuhi dengan berbagai bentuk ekspresi seni.
“Kami berharap panggungnya atau etalasenya yang digunakan oleh IKJ itu salah satunya tentunya di Kota Tua, ” ujar Pramono Anung di Cikini, Jakarta Pusat, pada hari Selasa. Pernyataan ini sungguh memberikan harapan baru bagi perkembangan seni di ibukota.
Pengembangan Kota Tua sebagai pusat seni ini direncanakan akan mulai bergulir tahun depan. Meskipun proyek MRT yang melintasi kawasan tersebut baru akan rampung seluruhnya pada tahun 2029, wajah Kota Tua dipandang sudah cukup siap untuk menjadi tuan rumah bagi berbagai pertunjukan seni, terutama setelah area permukaannya ditargetkan selesai pada 2027.
“Mulai dari 2027, MRT itu sudah selesai sampai Monas. Dan dari Monas sampai Kota Tua yang sekarang ini dibangun, semuanya pasti sudah bersih, ” jelas Pramono Anung, memberikan gambaran optimis mengenai kesiapan infrastruktur.
Namun, perlu digarisbawahi, rencana ini bukan berarti kampus IKJ akan berpindah lokasi. Kampus IKJ tetap akan berpusat di Cikini. Yang terpenting adalah pemberian akses bagi para mahasiswa untuk menampilkan karya-karya mereka di jantung sejarah Jakarta, sehingga dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.
“Kalau kemudian ada ruang kuliah ataupun apa yang ada di sana dimanfaatkan, dengan senang hati nanti kami persiapkan, ” tambah Pramono Anung, menunjukkan kesiapan Pemprov untuk mendukung penuh.
Menyambut baik kabar ini, Rektor IKJ, Syamsul Maarif, menyatakan bahwa pihak kampus sedang giat menyusun masterplan pengembangan. Rencana ini akan mencakup integrasi dengan visi Pemprov DKI Jakarta untuk menghidupkan kembali Kota Tua sebagai episentrum budaya. Peluang ini, menurut Syamsul Maarif, akan membuka cakrawala baru bagi mahasiswa dan seniman muda untuk unjuk gigi di tengah denyut nadi perkotaan. (PERS)

Updates.