Semangat Juang Tak Terpadam: Guru Kimia Raih Gelar Magister ITB di Usia 59

    Semangat Juang Tak Terpadam: Guru Kimia Raih Gelar Magister ITB di Usia 59
    Ai Rohayati, Di usianya yang ke-59 tahun Resmi Menyandang Gelar Magister dari Program Studi Pengajaran Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB

    BANDUNG - Di tengah riuh kebahagiaan ribuan wisudawan ITB Oktober 2025, sosok Ai Rohayati tampil memukau. Di usianya yang ke-59 tahun, beliau resmi menyandang gelar Magister dari Program Studi Pengajaran Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB. Prestasi ini bukan sekadar pencapaian akademis, melainkan bukti nyata bahwa impian tak mengenal batas usia.

    Ibu Ai, sapaan akrabnya, adalah seorang pendidik yang telah mengabdikan diri sebagai guru kimia di SMA Negeri 26 Bandung sejak tahun 2003. Akan memasuki masa pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada April 2026, beliau justru memilih untuk kembali menimba ilmu di almamaternya.

    ITB bukanlah tempat asing bagi Ibu Ai. Beliau merupakan alumni program D3 Kependidikan ITB angkatan 1985. Meski telah menyelesaikan S1 di Universitas Terbuka (UT), rasa penasaran dan keinginan kuat untuk kembali ke ITB tak pernah padam.

    Perjalanan meraih gelar magister ini penuh liku. Impian lama itu sempat tertunda berkali-kali karena berbagai faktor. Salah satunya adalah kesempatan mengikuti program "Teaching Idol" yang berhadiah beasiswa S2 di ITB harus dilepaskan demi merawat anaknya yang sakit kritis. Amanah sebagai Wakasek Kurikulum di sekolah juga sempat menunda niatnya untuk kembali kuliah.

    Tantangan terakhir yang harus dihadapi adalah tes TOEFL. "Pas 2023, Ibu nyoba lagi. Udah sepertinya ini yang terakhir. Kalau misalnya ini tidak lulus, sepertinya mungkin bukan jalannya, " kenangnya. Namun, takdir berkata lain, beliau berhasil lulus seleksi di tahun 2023.

    Memulai studi di usia senja, Ibu Ai menunjukkan semangat juang luar biasa. Perjalanan pulang-pergi dari Bandung Timur ke Kampus Ganesha ditempuh dengan sepeda motor seorang diri. Sebuah insiden tak terlupakan membuktikan ketangguhannya.

    "Bersenggolanlah dengan mobil. Tiba-tiba dari sebelah kiri ada motor ngebut. Jadi sampai kehentak dan ibu jatuh, " tuturnya saat menceritakan kecelakaan yang dialaminya dalam perjalanan menuju kampus. Tangannya sempat sakit dan sulit digerakkan, namun ia memilih untuk tetap melanjutkan kuliah.

    Setibanya di kampus, ia bahkan sempat memanggil tukang urut langganannya untuk menemuinya di sana demi melanjutkan praktikum sore. Di dalam kelas, ia dengan santai membaur bersama mahasiswa lain yang jauh lebih muda, memposisikan diri sebagai rekan belajar.

    Di luar kesibukannya sebagai guru dan mahasiswa, Ibu Ai menemukan 'refreshing' dalam hobinya menjahit sejak kecil. Ia bahkan mendesain dan membuat pakaiannya sendiri, sebuah aktivitas produktif yang menghasilkan.

    Menjelang pensiun, Ibu Ai telah merancang berbagai rencana masa depan, mulai dari membuka konsultan untuk guru kimia, butik pribadi, hingga menjadi kreator konten edukatif di media sosial.

    Momen di kampus, terutama praktikum dan kebersamaan dengan teman seangkatan, akan selalu dirindukan Ibu Ai. Beliau berpesan kepada generasi muda, "Tetap semangat, ingat masa depan itu ada di tangan generasi muda."

    Kepada masyarakat luas, ia menyampaikan pesan yang menggugah, "Jangan pernah malu untuk punya mimpi. Dan jangan malu juga untuk mengejar impian tersebut apapun kendalanya selama itu masih di jalan yang benar, " tandasnya. (PERS)

    itb pendidikan inspirasi guru magister kisah sukses
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Cindy Monica: Pengusaha Muda, Politisi NasDem,...

    Artikel Berikutnya

    Samuel Wattimena: Perancang Busana dan Politisi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polwan Polda Sumbar Pulihkan Trauma Anak-Anak Korban Banjir Lewat Kegiatan Ceria di Mushalla Nurul Jadid
    Polda Sumbar Terima Bantuan Mobil Pendingin dari Pemprov Sumbar untuk Percepatan Penanganan Korban Bencana
    Ditreskrimsus Polda Sumbar Distribusikan Bantuan Logistik untuk Anggota dan Warga Terdampak Banjir di Pauh
    Polda Sumbar Gencarkan Trauma Healing untuk Korban Banjir Padang, Fokus Pulihkan Kondisi Psikologis Warga
    Anggota DPRD Agam Apresiasi Kepolisian atas Respons Cepat Tangani Bencana di Salareh Aia

    Ikuti Kami