Unipa Raih 2 Rekor MURI Lewat Noken dan Mahkota Adat Papua

    Unipa Raih 2 Rekor MURI Lewat Noken dan Mahkota Adat Papua
    Senior Customer Relation Manager MURI Andre Purwandono (kiri) menyerahkan piagam penghargaan kepada Rektor Unipa Prof. Dr. Hugo Warami di Manokwari, Papua Barat

    MANOKWARI, Papua Barat – Sebuah kebanggaan merayap di hati civitas akademika Universitas Papua (Unipa). Kampus kebanggaan masyarakat Papua ini baru saja mencatatkan sejarah gemilang dengan menyabet dua penghargaan bergengsi dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Prestasi membanggakan ini diraih berkat inisiatif penggunaan atribut budaya khas Papua, yakni tas noken dan mahkota adat, dalam skala masif.

    Andre Purwandono, Senior Customer Relation Manager MURI, mengonfirmasi langsung pemberian penghargaan ini di Manokwari, Papua Barat, pada Selasa. Ia menjelaskan bahwa rekor ini tercipta setelah tim MURI melakukan verifikasi mendalam melalui data, foto, dan rekaman video yang disajikan.

    "Yang kami hitung adalah 1.900 mahasiswa baru yang menggunakan tas noken dan mahkota adat selama masa PKKMB 2025, " ujar Andre dengan bangga.

    Menurut Andre, kedua penghargaan ini ditetapkan sebagai kategori rekor dunia versi MURI bukan tanpa alasan. Noken, sebagai tas anyaman tradisional, dan mahkota adat adalah warisan budaya otentik yang lahir dan berkembang di Tanah Papua, menjadikannya unik di kancah global.

    MURI sendiri memiliki komitmen kuat untuk terus mendorong upaya pelestarian seni, tradisi, dan budaya Indonesia. Melalui pencatatan rekor, MURI tidak hanya mengabadikan pencapaian, tetapi juga berperan mengenalkan kekayaan budaya bangsa kepada seluruh penjuru dunia.

    "Hal-hal yang bersifat seni, tradisi, adat dan budaya, kami wajib mencatat sebagai rekor dunia, " tegas Andre, menegaskan misi MURI.

    Rektor Unipa, Prof. Dr. Hugo Warami, mengungkapkan bahwa kebijakan mewajibkan penggunaan tas noken, mahkota adat, dan batik bermotif Papua selama 48 jam dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025 merupakan bagian dari komitmen Unipa.

    Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Tanah Papua, Unipa bertekad kuat untuk turut berpartisipasi dalam melestarikan identitas orang asli Papua melalui penggunaan simbol-simbol kebudayaan yang kaya makna.

    "Setiap Kamis, semua sivitas akademik menggunakan batik dan noken, serta dalam setiap even wajib pakai mahkota. Itu yang diintegrasikan ke kegiatan PKKMB 2025, " jelas Prof. Hugo.

    Lebih dari sekadar pelestarian budaya, kebijakan penggunaan noken dan mahkota selama masa PKKMB 2025 ini ternyata memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat lokal. Para pedagang asli Papua di wilayah Manokwari merasakan langsung peningkatan pendapatan.

    Dengan kisaran harga jual satu tas noken yang bervariasi antara Rp200 ribu hingga Rp500 ribu, pelaksanaan PKKMB Unipa tahun 2025 telah berkontribusi nyata terhadap perputaran ekonomi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).

    "Unipa tidak hanya melestarikan identitas tapi turut mendukung pertumbuhan ekonomi pengusaha kecil, " ungkap Rektor Unipa.

    Dua rekor MURI yang diterima pada malam puncak perayaan Dies Natalis Unipa ke-25, Senin (3/11/2025) malam, menjadi kado istimewa sekaligus bukti nyata kolaborasi seluruh civitas akademika dalam memperkuat eksistensi kampus.

    Capaian luar biasa ini tentunya menjadi motivasi tersendiri bagi Unipa untuk terus berinovasi dan melahirkan berbagai program unggulan. Ke depan, Unipa akan fokus pada penelitian berbasis kearifan lokal, pengembangan teknologi pangan yang berkelanjutan, serta pemberdayaan masyarakat adat yang lebih luas. (PERS)

    unipa muri budaya papua noken mahkota adat rekor dunia
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Nezar Patria: Televisi Harus Jadi Perusahaan...

    Artikel Berikutnya

    Richard Mille: Sang Maestro Jam Tangan Mewah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Tondong Tallasa Bangkit: JNI Pangkep Dorong Kebangkitan Potensi Lokal di Timur Pangkep
    Warga Lumin Park Apresiasi Respons Cepat Polda Sumbar Bersihkan Akses Jalan Pascabencana
    Polwan Polda Sumbar Pulihkan Trauma Anak-Anak Korban Banjir Lewat Kegiatan Ceria di Mushalla Nurul Jadid
    Polda Sumbar Terima Bantuan Mobil Pendingin dari Pemprov Sumbar untuk Percepatan Penanganan Korban Bencana
    Ditreskrimsus Polda Sumbar Distribusikan Bantuan Logistik untuk Anggota dan Warga Terdampak Banjir di Pauh

    Ikuti Kami