Marina Budiman: Ratu Data yang Mengukir Sejarah Teknologi Indonesia

    Marina Budiman: Ratu Data yang Mengukir Sejarah Teknologi Indonesia
    Marina Budiman

    PENGUSAHA - Ada sosok pebisnis yang kehadirannya begitu memantik semangat saya, dan salah satunya adalah Ibu Marina Budiman. Sebagai seorang yang telah menorehkan jejak mendalam di industri teknologi Indonesia, perjalanan beliau sungguh layak untuk disimak. Lebih dari sekadar co-founder DCI Indonesia, Ibu Marina adalah pionir yang membuka gerbang kesuksesan bagi banyak perempuan di kancah bisnis. Mari kita selami lebih dalam perjuangan dan pencapaian salah satu pemilik saham terbesar DCII ini.

    Perempuan kelahiran 1 Januari 1961 ini adalah salah satu figur paling berpengaruh di kancah bisnis dan teknologi Indonesia. Meraih gelar sarjana ekonomi dan keuangan dari University of Toronto, Kanada, pada tahun 1985, beliau kemudian kembali ke Tanah Air dan mengawali kariernya di Bank Bali di tahun yang sama. Meski berlatar belakang ekonomi, ketertarikan mendalam pada dunia teknologi justru membawanya pada pertemuan krusial dengan Otto Toto Sugiri, yang kemudian menjadi awal mula perjalanan mereka di industri digital nasional.

    Pada tahun 1994, bersama Otto Toto Sugiri, ia mendirikan Indonet, perusahaan yang menjadi pelopor penyedia layanan internet pertama di Indonesia. Seiring waktu, Ibu Marina menangkap peluang besar di pasar pusat data Indonesia yang kala itu masih tertinggal. Inisiatif ini berujung pada pendirian PT DCI Indonesia Tbk (DCII) pada tahun 2011, bersama Han Arming Hanafia dan Otto Sugiri. DCII tidak hanya tumbuh menjadi operator pusat data Tier IV pertama di Asia Tenggara, tetapi juga sukses mengukir sejarah sebagai saham dengan kenaikan harga tertinggi di Bursa Efek Indonesia, menempatkan nama Marina Budiman sebagai salah satu perempuan terkaya di Indonesia.

    Perjalanan karier Marina Budiman menyimpan banyak kisah menarik. Di awal kariernya, ia pernah bercita-cita menjadi seorang bankir dan sempat menjabat sebagai account officer di PT Bank Bali. Di sana, ia dipercaya mengelola berbagai proyek instalasi software perusahaan, sebuah pengalaman yang secara tak terduga membuka matanya terhadap potensi teknologi di berbagai sektor bisnis. Pengalaman ini semakin diperkaya saat beliau bergabung dengan PT Sigma Cipta Caraka pada tahun 1989, di mana ia meniti karier dari manajer proyek hingga menjadi Chief Financial Officer pada tahun 2000. Fokus pada proyek perangkat lunak inilah yang semakin memantapkan ketertarikannya pada industri teknologi.

    Melihat minimnya pemanfaatan teknologi digital, Ibu Marina tergerak untuk mendirikan Indonet, yang menjadi fondasi infrastruktur digital pertama di Indonesia. Dedikasinya yang luar biasa dalam membangun industri ini membuatnya layak dijuluki sebagai 'Ratu Data'. Saat ini, DCII memegang pangsa pasar pusat data terbesar di Indonesia, menguasai lebih dari 50% pasar, dengan 134 perusahaan finansial dan 44 perusahaan telekomunikasi sebagai pelanggan setia. Popularitas DCII bahkan menarik minat perusahaan-perusahaan besar di seluruh Asia untuk menjadi mitranya.

    Pertumbuhan DCII yang pesat, dengan kenaikan pendapatan mencapai 81?n peningkatan keuntungan lebih dari 57?lam beberapa tahun, turut mendongkrak nama Marina Budiman. Sejak tahun 2021, beliau secara konsisten masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia, sebuah pencapaian luar biasa yang sebelumnya didominasi oleh kaum pria, serta hanya diisi oleh dua pengusaha perempuan lainnya, Arini Subianto dan Kartini Muljadi. Pada tahun 2023, pencapaiannya semakin gemilang dengan menduduki peringkat ke-10 dalam daftar wanita terkaya di Asia Tenggara versi Forbes, sejajar dengan tokoh-tokoh berpengaruh lainnya.

    Kesuksesan gemilang Marina Budiman sebagai salah satu perempuan terkaya di Indonesia berakar pada dua pilar utamanya: Indonet dan DCI Indonesia (DCII). Beliau menggenggam setidaknya 3, 85% saham Indonet dan 26, 27% saham di DCI Indonesia, menjadikannya pemegang saham terbesar kedua setelah Otto Toto Sugiri di perusahaan pusat data tersebut. Fakta ini menegaskan visi strategis dan dedikasi beliau dalam membangun aset digital yang bernilai tinggi.

    Kisah Marina Budiman adalah bukti nyata bahwa integritas, visi yang kuat, dan dedikasi tanpa henti dapat mewujudkan hal-hal luar biasa. Perjalanannya menjadi pengingat berharga bagi kita semua tentang potensi tak terbatas yang dapat diraih melalui kerja keras dan keberanian untuk berinovasi. (PERS)

    marina budiman dci indonesia teknologi bisnis pengusaha wanita inspirasi finansial
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Polda Metro Jaya Kirim Bantuan Kemanusiaan...

    Artikel Berikutnya

    Murdaya Poo: Sang Arsitek Imperium Bisnis...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polwan Polda Sumbar Pulihkan Trauma Anak-Anak Korban Banjir Lewat Kegiatan Ceria di Mushalla Nurul Jadid
    Polda Sumbar Terima Bantuan Mobil Pendingin dari Pemprov Sumbar untuk Percepatan Penanganan Korban Bencana
    Ditreskrimsus Polda Sumbar Distribusikan Bantuan Logistik untuk Anggota dan Warga Terdampak Banjir di Pauh
    Polda Sumbar Gencarkan Trauma Healing untuk Korban Banjir Padang, Fokus Pulihkan Kondisi Psikologis Warga
    Anggota DPRD Agam Apresiasi Kepolisian atas Respons Cepat Tangani Bencana di Salareh Aia

    Ikuti Kami