Mochtar Riady: Inspirasi Bisnis dari Perjuangan hingga Kerajaan Lippo Group

    Mochtar Riady: Inspirasi Bisnis dari Perjuangan hingga Kerajaan Lippo Group
    Mochtar Riady

    PENGUSAHA - Di balik megahnya nama Lippo Group, tersembunyi kisah luar biasa dari seorang Mochtar Riady yang sarat pelajaran bagi para pelaku bisnis. Perjalanannya membangun imperium bisnis adalah bukti nyata bagaimana mimpi, ketekunan, dan strategi yang matang mampu mengubah takdir.

    Sejak awal menapaki kehidupan, beliau telah dihadapkan pada kisah yang penuh makna. Tak heran jika kegigihan dan etos kerja kerasnya dalam dunia bisnis menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai bagi banyak orang, termasuk saya pribadi. Mari kita selami beberapa fakta menarik mengenai Mochtar Riady, pemilik Lippo Group, yang patut kita jadikan teladan.

    Lahir di Malang pada tahun 1929, sosok Mochtar Riady memiliki jejak sebagai salah satu pejuang kemerdekaan di Jawa Timur. Pada tahun 1947, beliau turut berjuang melawan penjajah Belanda, menentang pembentukan Negara Indonesia Timur. Perjuangan ini membawanya merasakan dinginnya jeruji besi di penjara Lowokwaru, Malang, sebelum akhirnya diasingkan ke Tiongkok.

    Ironisnya, pengasingan tersebut justru menjadi berkah tersendiri. Di sana, beliau berkesempatan menempuh pendidikan filsafat di Universitas Nanking. Setelah sempat menetap di Hong Kong pada tahun 1950, beliau memutuskan untuk kembali ke tanah air.

    Mochtar Riady, bersama kedua orang tuanya, Li A Pi dan Si Be Lau, adalah bagian dari kisah migrasi keturunan Tionghoa ke Indonesia. Sekembalinya ke Indonesia pada tahun 1950, Mochtar memilih mengikuti jejak sang ayah sebagai seorang pedagang. Ia memulai dengan menjual batik di Malang, bahkan berupaya memenuhi kebutuhan keluarga dengan menjual delapan potong batik.

    Sejak usia belia, tepatnya 10 tahun, Mochtar Riady telah memendam cita-cita menjadi seorang bankir. Ketertarikannya dipicu oleh pengamatan terhadap para pegawai Nederlandsche Handels Bank (NHB) yang selalu tampil rapi dan sibuk setiap kali ia berangkat sekolah. Namun, kondisi keuangan keluarga yang belum stabil menjadi kendala untuk mewujudkan impian tersebut.

    Memulai langkah di Jakarta, Mochtar sempat bekerja di sebuah CV selama enam bulan. Kemudian, ia beralih bekerja pada seorang importir sembari merintis bisnis perkapalan kecil bersama seorang rekan. Dalam setiap perbincangan dengan rekannya, Mochtar tak pernah ragu mengungkapkan mimpinya menjadi bankir. Akhirnya, datanglah tawaran tak terduga untuk bergabung sebagai bankir di Bank Kemakmuran, sebuah bank yang nyaris bangkrut, meskipun ia tidak memiliki latar belakang perbankan formal.

    Di awal kariernya di dunia perbankan, Mochtar mengakui ketidakmampuannya membaca data akuntansi perbankan. Namun, semangat juangnya yang tak pernah padam mendorongnya untuk terus belajar. Ia mendalami sistem akuntansi dan keuangan perbankan melalui berbagai les privat dan pengembangan diri, mulai dari kliring hingga rekening giro. Berkat kegigihannya, ia berhasil membangkitkan kembali performa Bank Kemakmuran.

    Kesuksesan di Bank Kemakmuran membuka pintu bagi berbagai peluang karier. Mochtar tercatat berpindah-pindah bank, selalu dengan tujuan meningkatkan profitabilitas institusi tersebut. Bank-bank seperti Bank Buana, Bank Panin, Bank Industri Jaya, hingga Bank Industri Dagang Indonesia menjadi saksi bisu kehebatannya. Bahkan, ia berhasil menyelamatkan Bank Buana dari jurang kebangkrutan di tengah badai krisis ekonomi.

    Puncak kariernya di dunia perbankan ditandai dengan pendirian Lippo Group pada tahun 1981, setelah mengakuisisi saham Bank Perniagaan Indonesia. Dengan kejeliannya dalam mengelola bank, Lippo Bank berkembang pesat dan kini dikenal luas sebagai Lippo Group.

    Lippo Group telah melebarkan sayapnya ke berbagai sektor krusial, mulai dari properti, keuangan, kesehatan, media, pendidikan, hingga telekomunikasi. Diversifikasi bisnis yang luas ini memungkinkan perusahaan menjangkau berbagai segmen pasar dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam.

    Fakta-fakta perjalanan hidup Mochtar Riady, pemilik Lippo Group, memberikan pelajaran berharga untuk menunjang perkembangan karier dan bisnis kita. Keberhasilan luar biasa yang diraihnya bahkan memberinya gelar 'The Magic Man of Bank Marketing'. Tak heran jika beliau masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia, dengan estimasi kekayaan mencapai USD 1, 8 miliar atau setara dengan Rp25, 7 triliun. (PERS)

    mochtar riady lippo group inspirasi bisnis sejarah pengusaha konglomerat indonesia
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Polda Metro Jaya Kirim Bantuan Kemanusiaan...

    Artikel Berikutnya

    Murdaya Poo: Sang Arsitek Imperium Bisnis...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polwan Polda Sumbar Pulihkan Trauma Anak-Anak Korban Banjir Lewat Kegiatan Ceria di Mushalla Nurul Jadid
    Polda Sumbar Terima Bantuan Mobil Pendingin dari Pemprov Sumbar untuk Percepatan Penanganan Korban Bencana
    Ditreskrimsus Polda Sumbar Distribusikan Bantuan Logistik untuk Anggota dan Warga Terdampak Banjir di Pauh
    Polda Sumbar Gencarkan Trauma Healing untuk Korban Banjir Padang, Fokus Pulihkan Kondisi Psikologis Warga
    Anggota DPRD Agam Apresiasi Kepolisian atas Respons Cepat Tangani Bencana di Salareh Aia

    Ikuti Kami