POLITISI - Lahir di Majalengka pada 8 September 1952, Tubagus Hasanuddin bukanlah nama asing dalam panggung pertahanan dan politik Indonesia. Perjalanannya dimulai dari keseragaman Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, di mana ia meniti karier militer hingga mencapai pangkat Mayor Jenderal. Pengalaman puluhan tahun di medan bakti, termasuk pengabdiannya sebagai ajudan dan sekretaris militer bagi empat presiden RI, membentuk fondasi kepemimpinan dan pemahaman mendalam tentang denyut nadi bangsa.
Perjalanan karier militernya yang gemilang dimulai setelah lulus dari Akademi Militer (AKABRI) pada tahun 1974. Ia sempat bertugas di Kodam III/Siliwangi, mewakili Indonesia dalam Kontingen Garuda di Irak pada periode 1992-1993. Pengalaman ini tentu membentuk ketahanan mental dan wawasan strategisnya. Puncaknya, ia didapuk menjadi ajudan Wakil Presiden Try Sutrisno pada 1996, dilanjutkan sebagai ajudan Presiden B.J. Habibie, serta mengawal pemerintahan Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri sebagai sekretaris militer.
Setelah lengser dari dinas kemiliteran pada tahun 2009, Tubagus Hasanuddin memutuskan untuk melabuhkan pengabdiannya di dunia politik. Bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), ia langsung menggebrak dengan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Pemilu Legislatif 2009. Dapil Jawa Barat IX yang meliputi Majalengka, Subang, dan Sumedang menjadi basis konstituennya. Kepercayaan publik kembali ia raih pada Pemilu 2014, mengukuhkan posisinya di parlemen hingga periode 2018.
Tak hanya di tingkat nasional, Tubagus Hasanuddin juga menunjukkan ambisinya di kancah daerah. Pada tahun 2018, ia maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat. Meski dalam kontestasi tersebut ia harus puas menempati posisi terakhir, pengalaman tersebut menjadi bagian dari dinamika demokrasi yang ia jalani. Namun, semangatnya tak padam. Pada Pemilu Legislatif 2019, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR RI, membuktikan bahwa kiprahnya masih dinanti oleh masyarakat.
Di balik kesibukan politiknya, Tubagus Hasanuddin juga dikenal sebagai sosok yang peduli pada isu-isu pertahanan dan bangsa. Ia bahkan telah menelurkan karya tulis, seperti buku 'Arsitektur Keamanan Nasional' dan 'Bela Negara dan Kontradiksi Wacana Bela Negara', menunjukkan pemikirannya yang mendalam dalam bidang tersebut. Kehidupan pribadinya terbilang sederhana, menetap di Cilandak, Jakarta Selatan, bersama istri dan satu anaknya.
Perjalanan hidup Tubagus Hasanuddin adalah cerminan dedikasi panjang seorang prajurit yang bertransformasi menjadi negarawan. Dari garis depan pertahanan negara, ia membawa pengalaman dan integritasnya untuk turut serta membangun bangsa di ranah legislatif. Sosoknya menjadi inspirasi bagaimana pengalaman di satu bidang dapat memperkaya kontribusi di bidang lainnya, demi kemajuan Indonesia. (PERS)

Updates.