TEKNO - Di jantung industri otomotif Jerman, sebuah nama bergema kuat sebagai pionir di balik kemewahan dan performa: August Horch. Dialah arsitek di balik lahirnya Audi, merek mobil yang kini identik dengan kecanggihan teknologi dan prestise global. Perjalanan Horch, dari seorang pemuda yang terpesona oleh mesin hingga menjadi legenda otomotif, adalah kisah tentang semangat pantang menyerah dan visi yang jauh ke depan.
Sejak usia belia di Winningen, Jerman barat, August Horch muda telah menunjukkan ketertarikan mendalam pada dunia mesin. Pengalamannya sebagai pegawai magang konstruksi mesin di Mittweida menjadi fondasi kokoh bagi keahliannya yang kelak akan mengubah lanskap otomotif.
Titik balik penting dalam kariernya terjadi pada tahun 1896 ketika ia bergabung dengan pabrik otomotif Karl Benz di Mannheim. Di sana, di bawah bimbingan sang pendiri Mercedes-Benz, Horch dengan cepat menorehkan prestasi dan naik jabatan menjadi kepala departemen perakitan kendaraan bermotor. Tiga tahun penuh pengalaman di industri yang masih terbilang baru ini memberinya wawasan berharga yang akan menjadi modal utama dalam langkah selanjutnya.
Dengan bekal ilmu dan pengalaman, August Horch mendirikan bengkel kendaraan bermotornya sendiri, ‘Horch & Cie’, di Cologne-Ehrenfeld. Di sinilah imajinasinya mulai bersemi, merancang dan mendesain mobil impiannya. Prototipe pertama yang lahir pada Januari 1901 tampil menawan dengan mesin dua silinder inovatif yang terpasang di depan, serta ruang bakar revolusioner dengan bak mesin ringan.
Tak berhenti berinovasi, Horch terus bereksperimen dengan teknologi canggih. Ia menjadi salah satu yang pertama mengadopsi konsep penggerak poros ke roda kendaraan, menggunakan roda gigi berbahan baja nikel krom yang kokoh. Produksi mobil berkualitas dengan mesin empat silinder pun dimulai seiring pendirian perusahaan patungan A. Horch Motorwagenwerke AG di Zwickau pada tahun 1904. Hingga 1908, lebih dari 100 mobil berhasil diciptakan oleh pabrik ini.
Namun, perjalanan bisnis tak selalu mulus. Perbedaan pandangan dengan dewan pengawas membuatnya memutuskan untuk meninggalkan A. Horch Motorwagenwerke AG pada 16 Juni 1909. Tak lama setelah itu, sebuah kesepakatan melarangnya menggunakan nama 'Horch' dalam bisnis otomotif baru. Di sinilah peran seorang rekan, Franz Fikentscher, menjadi krusial. Ia mengusulkan nama 'Audi', sebuah terjemahan bahasa Jerman dari 'mendengarkan', yang kemudian resmi menjadi nama perusahaan otomotif baru yang didirikan Horch di Zwickau pada tahun 1909.
Audi Automobilwerke memulai produksi pada tahun 1911, melahirkan model-model ikonik seperti Audi Tipe A 10/22 dan Audi Tipe C 14/35. Prestasi gemilang diraih ketika Audi Model K, yang dilengkapi penggerak kiri standar, memenangkan Reli Alpine di Austria, dengan August Horch sendiri yang berada di balik kemudi. Kehebatannya diakui luas, membawanya dianugerahi gelar doktor kehormatan dari Braunschweig College of Advanced Technology pada tahun 1922.
Seiring waktu, Audi terus berevolusi. Peluncuran Audi tipe R 1927 dengan delapan silinder menunjukkan ambisi perusahaan. Namun, gejolak ekonomi pasca Perang Dunia I tak luput dari dampaknya. Pada tahun 1928, DKW JS Rasmussen mengambil alih mayoritas saham Audi.
Titik balik besar terjadi pada tahun 1932 ketika Bank Negara Saxony menginisiasi pembentukan Auto Union AG, sebuah konsolidasi dari Audiwerke AG, Horchwerke AG, Zschopauer Motorenwerke JS Rasmussen AG (DKW), dan divisi mobil Wanderer Werke. August Horch sendiri turut menduduki kursi di dewan pengawas Auto Union, menyaksikan merek Audi terus berkembang dengan inovasi penggerak roda depan dan desain aerodinamis yang khas.
Meskipun Perang Dunia II memaksanya berpindah tempat tinggal untuk menghindari dampak konflik, semangat August Horch tak pernah padam. Setelah perang, pabrik-pabrik Auto Union di Chemnitz, Zwickau, dan Zschopau dihentikan, namun semangat mereka bangkit kembali pada tahun 1949 dengan nama Auto Union GmbH yang berpusat di Ingolstadt. August Horch, walau tak lagi aktif dalam operasional harian, tetap menjadi dewan kehormatan di perusahaan yang ia cintai.
August Horch, sang visioner, menghembuskan napas terakhirnya pada usia 83 tahun, 3 Februari 1951. Warisannya abadi, diakui sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia otomotif, diabadikan dalam Hall of Fame Otomotif Amerika dan Eropa, serta dalam nama museum otomotif The August Horch Museum di Jerman.
Kini, Audi berdiri teguh sebagai produsen kendaraan mewah terkemuka di dunia, di bawah naungan Grup Volkswagen yang mengakuisisi 99 persen sahamnya pada tahun 1966. Merek yang lahir dari tangan dingin August Horch ini terus melaju, dikenal dengan mobil berteknologi canggih, performa mumpuni, interior mewah, dan sistem penggerak semua roda yang menjadi ciri khasnya. (PERS)

Updates.