PENGUSAHA - Mendalami perjalanan hidup tokoh-tokoh inspiratif di Indonesia selalu memberikan energi tersendiri bagi saya. Mereka adalah bukti nyata bahwa kerja keras, ketekunan, dan visi yang jelas dapat membawa seseorang mencapai puncak. Artikel ini akan mengupas tuntas sosok Michael Bambang Hartono, nama yang tak asing lagi di puncak daftar orang terkaya Indonesia, yang kisahnya patut menjadi renungan.
Perjalanan Michael Bambang Hartono dalam dunia bisnis, khususnya industri rokok, telah memantik rasa penasaran banyak orang. Bagaimana ia dan saudaranya, Robert Budi Hartono, mampu membawa Djarum Group menjadi salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, menjadi pertanyaan yang menarik untuk dijawab. Mari kita selami lebih dalam mengenai profil, kekayaan, dan pencapaian luar biasa dari seorang Michael Bambang Hartono.
Djarum Group, yang kini menjadi raksasa bisnis, berawal dari sebuah perusahaan kecil bernama Djarum Gramofon, yang dibeli oleh ayah mereka, Oei Wie Gwan, pada tahun 1951. Setelah kepergian sang ayah pada tahun 1963, tongkat estafet kepemimpinan beralih ke tangan Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono. Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk musibah kebakaran pabrik, kedua bersaudara ini justru mampu bangkit dan mengembangkan Djarum dengan ekspansi pasar hingga menembus kancah internasional.
Kekayaan Michael Bambang Hartono bukanlah hasil dari satu sektor saja, melainkan buah dari diversifikasi bisnis yang cerdas bersama adiknya. Djarum Group telah bertransformasi dari produsen rokok kretek menjadi konglomerat yang merambah berbagai lini, mulai dari perbankan, properti, agribisnis, hingga teknologi. Kepemilikan saham mayoritas sebesar 51% di Bank Central Asia (BCA), yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, menjadi kontributor terbesar bagi pundi-pundi kekayaan mereka.
Bukan hanya perbankan, jejak investasi Michael Bambang Hartono juga tersebar di sektor properti melalui Grand Indonesia, agribisnis perkebunan sawit, dan teknologi melalui merek Polytron. Sektor digital pun tak luput dari jangkauan mereka, dengan partisipasi aktif di ranah e-commerce melalui Blibli.com dan investasi modal ventura melalui GDP Venture.
Forbes mencatat bahwa pada tahun 2022, kekayaan Michael Bambang Hartono mencapai angka fantastis US$ 22, 3 miliar, menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia dan menempatkannya di peringkat teratas di Indonesia dengan total kekayaan US$ 47, 7 miliar. Angka ini mencerminkan keberhasilan luar biasa dalam mengelola dan mengembangkan aset.
Di balik gemerlap kekayaan, Michael Bambang Hartono juga menyimpan kisah inspiratif di dunia olahraga. Pada Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta-Palembang, ia mengejutkan banyak pihak dengan bergabung sebagai atlet cabang olahraga bridge untuk tim nasional Indonesia. Di usianya yang sudah menginjak 78 tahun, ia menjadi kontingen tertua dari Indonesia.
Dedikasi dan semangat juangnya patut diacungi jempol. Meski telah mengukir nama sebagai salah satu orang terkaya, Bambang Hartono membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk terus berkontribusi. Ia berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia dalam ajang prestisius tersebut. (PERS)

Updates.