PENGUSAHA - Di jantung Kota Kediri, sebuah nama besar dalam dunia industri tembakau Indonesia bergema kuat, Susilo Wonowidjojo. Sosok yang kini memegang kendali PT Gudang Garam Tbk ini bukan sekadar pengusaha biasa, melainkan pewaris dinasti bisnis rokok yang telah dimulai sejak tahun 1958 oleh sang ayah, Surya Wonowidjojo. Kisahnya adalah perpaduan antara warisan keluarga, visi kewirausahaan, dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan zaman.
Lahir di Kediri pada 18 November 1956, Susilo tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan aroma tembakau dan semangat merintis usaha. Ia adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara, menyaksikan langsung bagaimana pabrik rokok kecil bernama Inghwie, yang menjadi cikal bakal Gudang Garam, berkembang dari nol hingga menjadi raksasa industri.
Perjalanan karier Susilo Wonowidjojo dimulai pada tahun 1976, saat ia memutuskan untuk terjun langsung ke dalam operasional PT Gudang Garam. Di usianya yang masih tergolong muda, tepatnya di usia 20-an, ia dipercaya menduduki posisi Direktur. Selama lebih dari satu dekade menjabat, Susilo tidak hanya memantau, tetapi juga aktif merancang strategi pengembangan produksi. Salah satu inovasi terobosannya adalah pengenalan mesin-mesin modern yang secara signifikan mempercepat dan efisiensi proses pelintingan rokok kretek.
Setelah kepergian ayahnya pada tahun 1985, estafet kepemimpinan sempat berpindah ke tangan kakaknya, Rahman Halim. Namun, Susilo tetap menjadi pilar penting dalam jajaran manajemen. Titik balik kariernya terjadi pada tahun 2002, ketika ia diangkat sebagai Wakil Direktur Utama. Di sinilah visi inovatifnya kembali teruji dengan peluncuran produk rokok kretek mild, sebuah terobosan yang menjawab tren pasar yang mulai bergeser ke arah produk yang lebih ringan.
Puncak kepemimpinannya diraih pada tahun 2008, setelah kakaknya wafat. Susilo Wonowidjojo mengambil alih kemudi tertinggi Gudang Garam, memimpin perusahaan untuk terus mempertahankan dominasinya di kancah industri rokok nasional. Di bawah kepemimpinannya, Gudang Garam terus memantapkan posisinya sebagai salah satu produsen rokok terbesar dan terkemuka di Indonesia.
Kisah Susilo Wonowidjojo tidak hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang warisan dan inovasi. Ia membuktikan bahwa dengan visi yang jelas dan keberanian untuk berinovasi, sebuah bisnis keluarga dapat terus tumbuh dan berkembang, bahkan melampaui generasi pendirinya.
Fakta menarik tentang Susilo Wonowidjojo terbentang luas. Ia adalah pionir dalam memperkenalkan mesin pabrik untuk efisiensi produksi rokok kretek dan pelopor rokok kretek mild yang kini sangat digemari pasar. Kekayaannya, yang sebagian besar berasal dari kepemilikan saham di PT Gudang Garam, menempatkannya sebagai salah satu orang terkaya di Jawa Timur dan Indonesia, dengan catatan kekayaan yang fluktuatif namun tetap substansial menurut data Forbes.
Pada tahun 2018, kekayaan tertinggi Susilo dan keluarga tercatat sebesar US$9.2 juta, sementara pada tahun 2024 diperkirakan mencapai US$2.9 juta. Angka ini menempatkannya di posisi ke-23 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, sebuah bukti nyata dari kesuksesan bisnis yang telah ia bangun dan kelola. Keberadaannya dalam daftar bergengsi ini menunjukkan betapa besar pengaruhnya dalam perekonomian Indonesia.
Susilo Wonowidjojo, seorang pengusaha yang telah menorehkan jejaknya dalam sejarah industri rokok Indonesia, terus menjadi inspirasi bagi banyak pihak. Kisahnya adalah pengingat bahwa di balik setiap kesuksesan besar, terdapat kerja keras, visi strategis, dan kemampuan untuk terus beradaptasi di tengah dinamika pasar yang selalu berubah. (PERS)

Updates.