PENGUSAHA - Nama Edwin Soeryadjaya kembali santer terdengar di jagat maya, kali ini terkait daftar 46 konglomerat pembeli Patriot Bond yang beredar luas di media sosial. Sosok di balik PT Saratoga ini memang selalu menarik perhatian, terutama kiprahnya di dunia bisnis Indonesia.
Siapakah sebenarnya Edwin Soeryadjaya, pengusaha keturunan Tionghoa yang memiliki nama asli Tjia Han Pun ini? Dilahirkan di Jakarta pada 17 Juli 1949, Edwin adalah putra kedua dari mendiang William Soeryadjaya, sang pendiri raksasa otomotif Astra International.
Berasal dari keluarga pebisnis ulung, ketertarikan Edwin pada dunia usaha sudah terlihat sejak usia muda. Ia menempuh pendidikan tinggi di University of Southern California (USC), Amerika Serikat, dengan mengambil jurusan administrasi bisnis. Gelar Bachelor of Business Administration berhasil diraihnya pada tahun 1974, menandai langkah awal perjalanannya di kancah global.
Sekembalinya ke Tanah Air, Edwin bergabung dengan PT Astra International di usia 29 tahun. Kehadirannya di perusahaan sang ayah ternyata membawa angin segar. Ia memimpin restrukturisasi keuangan perusahaan pada tahun 1988, sebuah langkah strategis yang kemudian berujung pada langkah Astra menjadi perusahaan publik pada tahun 1990. Momen ini sontak menyita perhatian banyak investor dan menjadi berita besar kala itu.
Namun, perjalanan kariernya di Astra harus terhenti pada tahun 1993. Edwin memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Presiden Astra akibat permasalahan finansial yang melanda keluarganya, bahkan saham Astra miliknya terpaksa dijual.
Titik balik baru muncul pada tahun 1997. Bersama Sandiaga Uno, Edwin mendirikan Saratoga Capital, sebuah perusahaan keuangan yang fokus pada investasi. Dari sinilah kerajaan bisnis Edwin mulai berkembang pesat.
Saratoga tak hanya berkutat di sektor keuangan. Edwin lihai dalam mengembangkan sayap bisnisnya ke berbagai sektor strategis, mulai dari pertambangan, transportasi, hingga energi migas. Perusahaan ini kemudian bertransformasi menjadi Saratoga Investama Sedaya Tbk., yang kini dikenal sebagai salah satu firma investasi terbesar di Indonesia.
Tak hanya memimpin Saratoga, Edwin juga menduduki posisi penting di berbagai perusahaan terkemuka. Ia tercatat sebagai Presiden Komisaris di PT Adaro Energy Tbk., PT Tower Bersama Infrastructure Tbk., dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk., menunjukkan pengaruhnya yang luas di berbagai lini bisnis.
Pengakuan atas kiprahnya di dunia bisnis juga datang dari kancah internasional. Edwin Soeryadjaya sempat masuk dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2024 versi majalah bisnis Forbes, dengan estimasi kekayaan mencapai 1, 6 miliar dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp24, 8 triliun. Angka ini menjadi bukti nyata kesuksesannya membangun imperium bisnis dari nol. (PERS)

Updates.