PENGUSAHA - Siapa yang tak kenal LEGO? Merek mainan konstruksi legendaris ini telah menemani masa kecil jutaan orang di seluruh dunia. Namun, di balik setiap bata warna-warni yang tersusun rapi, tersimpan kisah luar biasa tentang bagaimana sebuah perusahaan nyaris bangkrut bertransformasi menjadi raksasa global. Sosok di balik kebangkitan fenomenal ini adalah Jørgen Vig Knudstorp, seorang pemimpin visioner yang keberaniannya patut diacungi jempol.
Memahami lintasan karier Jørgen Vig Knudstorp bukan sekadar membaca biografi seorang eksekutif; ini adalah pelajaran berharga tentang strategi pemulihan bisnis (turnaround strategy) yang efektif. Kisahnya membuktikan bahwa kepemimpinan yang berani dapat menjadi penyelamat bagi merek ikonik yang terancam punah. Saya akan mengajak Anda menyelami lebih dalam latar belakang, strategi jitu, dan nilai-nilai inti yang ditanamkan Jørgen. Dengan wawasan ini, Anda dapat memetik pelajaran praktis yang relevan untuk diaplikasikan dalam bisnis Anda sendiri.
Jørgen Vig Knudstorp lahir pada 21 November 1968 di Fredericia, Denmark. Dibesarkan dalam keluarga guru, ia tumbuh dengan penekanan kuat pada pentingnya pendidikan. Sejak kecil, Jørgen menunjukkan bakat alami dalam memecahkan masalah logis dan mengekspresikan kreativitasnya melalui permainan. Minat mendalam inilah yang kelak menjadi fondasi kokoh bagi gaya kepemimpinannya yang inovatif.
Perjalanan akademisnya membawanya menempuh studi ekonomi di Aarhus University, di mana ia meraih gelar Ph.D. dengan spesialisasi manajemen strategi. Pendidikan tinggi ini membekalinya dengan kerangka analitis yang tajam dan perspektif global yang luas. Lulus dari universitas, ia kemudian bergabung dengan McKinsey & Company sebagai konsultan, sebuah pengalaman yang membentuk kemampuannya dalam menganalisis situasi bisnis yang kompleks.
Awal tahun 2000-an menjadi periode kelam bagi LEGO. Perusahaan menghadapi krisis finansial yang parah akibat diversifikasi produk yang terlalu melebar dan kehilangan fokus. Di tengah badai tersebut, Jørgen Vig Knudstorp masuk sebagai direktur strategi. Tugasnya jelas: menganalisis akar permasalahan dan merumuskan solusi. Ia mengidentifikasi dua masalah krusial: biaya produksi yang membengkak tak terkendali dan portofolio produk yang membingungkan konsumen.
Tanpa ragu, Jørgen mempresentasikan sebuah rencana pemulihan yang radikal. Rencana ini menekankan penyederhanaan lini produk secara drastis dan penjualan aset-aset non-inti untuk memperbaiki arus kas. Meskipun terdengar berani, manajemen LEGO kala itu memutuskan untuk mengambil langkah tersebut. Keberhasilan awal dari rencana pemulihan ini membuka jalan baginya untuk diangkat menjadi CEO pada tahun 2004.
Sebagai CEO, Jørgen segera mengambil tindakan tegas. Ia berhasil mengurangi jumlah komponen unik LEGO hingga 50 persen, sebuah langkah monumental yang secara signifikan menurunkan biaya produksi. Tak hanya itu, ia juga menutup pabrik-pabrik yang dinilai tidak efisien dan memindahkan sebagian besar proses manufaktur ke lokasi-lokasi yang lebih kompetitif. Hasilnya? Margin keuntungan LEGO mulai menunjukkan tren positif dalam kurun waktu dua tahun.
Penataan ulang portofolio produk menjadi fokus selanjutnya. Jørgen mengembalikan LEGO ke akar intinya: core bricks. Bersamaan dengan itu, ia memperkuat kemitraan lisensi dengan merek-merek populer seperti Star Wars dan Harry Potter. Kolaborasi strategis ini berhasil memperluas basis penggemar LEGO tanpa mengorbankan identitas orisinalnya. Strategi ini terbukti ampuh, mendorong pertumbuhan pendapatan LEGO hingga mencapai angka dua digit.
Bagi Jørgen Vig Knudstorp, inovasi sejati bermula dari pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan keinginan konsumen. Ia kemudian mendirikan LEGO Ideas, sebuah platform revolusioner yang memungkinkan para penggemar LEGO untuk mengajukan ide-ide set produk baru. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan konsumen, tetapi juga secara efektif menurunkan risiko peluncuran produk yang tidak diminati. Data dari voting komunitas menjadi panduan berharga bagi tim desain LEGO dalam memahami preferensi pasar.
Lebih jauh lagi, ia mengimplementasikan budaya “test and learn”. Tim LEGO didorong untuk membuat prototipe produk dengan cepat dan menguji reaksi pasar melalui acara seperti LEGO World. Pendekatan ini memungkinkan LEGO untuk merilis produk-produk yang relevan dan diminati pasar tanpa harus melalui proses pengembangan yang panjang dan berisiko. Konsep ini menjaga LEGO tetap adaptif di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Setelah berhasil memulihkan kondisi finansial perusahaan, Jørgen mengalihkan fokusnya pada inovasi digital. Ia memelopori pengembangan game LEGO Star Wars dan aplikasi interaktif seperti LEGO Life. Langkah ini memastikan bahwa merek LEGO tetap relevan dan menarik bagi generasi digital native. Tak berhenti di situ, ia juga memperluas jaringan toko ritel LEGO di pasar-pasar potensial seperti Asia dan Amerika Latin, memperkuat visibilitas globalnya.
Analitik rantai pasok pun diintegrasikan untuk memprediksi permintaan musiman secara akurat. Teknologi ini meminimalkan stok mati dan mempercepat proses pengiriman, memastikan LEGO tetap unggul di pasar yang dinamis. Penguatan digital ini terbukti menjadi kunci keberhasilan jangka panjang LEGO.
Pada tahun 2017, Jørgen Vig Knudstorp menyerahkan estafet kepemimpinan CEO kepada Niels Christiansen. Namun, perannya belum berakhir. Ia tetap aktif sebagai Executive Chairman LEGO Brand Group, fokus pada pengembangan strategi jangka panjang perusahaan. Selain itu, ia juga aktif berbagi pengalaman sebagai penasihat di berbagai dewan industri kreatif.
Jørgen Vig Knudstorp kerap tampil sebagai pembicara di konferensi global, berbagi wawasan berharga mengenai inovasi dan keberlanjutan. Ia dengan lihai menguraikan bagaimana menyeimbangkan profitabilitas dengan tanggung jawab sosial, menginspirasi banyak pemimpin bisnis untuk melakukan transformasi berkelanjutan dalam organisasi mereka.
Ada beberapa pelajaran kunci yang dapat kita petik dari kisah Jørgen Vig Knudstorp. Pertama, pentingnya memprioritaskan fokus produk agar sumber daya perusahaan tidak terpecah belah. Jørgen telah membuktikan bahwa penyederhanaan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas secara signifikan. Kedua, melibatkan pelanggan secara aktif dalam proses inovasi dapat secara drastis menurunkan risiko kegagalan produk. Terakhir, investasi pada teknologi digital adalah krusial untuk dapat membaca tren pasar dengan lebih cepat dan akurat.
Anda pun dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam bisnis Anda. Tetapkan Key Performance Indicators (KPI) yang jelas dan dorong budaya pembelajaran cepat di dalam tim Anda. Dengan transisi yang gesit semacam ini, perusahaan Anda akan lebih siap menghadapi berbagai krisis. Lebih dari itu, keterlibatan langsung konsumen akan membangun loyalitas jangka panjang yang tak ternilai.
Kini, Anda telah memahami profil Jørgen Vig Knudstorp sebagai arsitek utama di balik kebangkitan LEGO. Ia berhasil memadukan analisis bisnis yang tajam, keberanian dalam mengambil keputusan, dan empati mendalam terhadap pelanggan. Transformasi LEGO dari zona kerugian menuju profitabilitas dalam waktu singkat adalah bukti nyata dari kepemimpinannya.
Anda dapat meniru fokusnya pada inti bisnis, semangat inovasinya, serta kemampuannya membangun kolaborasi yang kuat. Mulailah dengan mengevaluasi kembali portofolio produk Anda, lalu perkuat jejaring interaksi Anda dengan konsumen. Dengan demikian, Anda pun dapat menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, seperti yang telah dibuktikan oleh LEGO di bawah kepemimpinan Jørgen Vig Knudstorp. (PERS)

Updates.