PENGUSAHA - Ada kalanya, langkah awal terasa begitu berat, namun tekad yang membara mampu mengubah keraguan menjadi kekuatan. Inilah yang dialami Sri Prakash Lohia, 'raja' petrokimia dan tekstil yang kisah suksesnya terukir indah di panggung bisnis Indonesia. Lahir di Kolkata, India, pada 11 Juli 1952, Lohia bukanlah sekadar pengusaha biasa. Ia adalah arsitek di balik megahnya Indorama Corporation, sebuah imperium bisnis yang lahir dari visi dan keberaniannya menjelma menjadi pemain utama di kancah global.
Perjalanan Lohia ke puncak kesuksesan di Indonesia dimulai pada tahun 1973. Bersama keluarganya, ia menginjakkan kaki di tanah air dengan modal minim namun segudang ambisi. Di bawah kepemimpinannya, Indorama Synthetics lahir pada tahun 1975, awalnya hanya fokus pada produksi benang pintal. Namun, kecerdasannya melihat jauh ke depan, memperluas sayap bisnisnya merambah serat poliester, petrokimia, hingga pembangkit listrik. kini, Indorama Corporation telah menjelma menjadi perusahaan multinasional yang beroperasi di lebih dari 30 negara, bahkan menjadi produsen pupuk terbesar di Afrika Sub-Sahara dan produsen sarung tangan sintetis terbesar ketiga di dunia.
Kiprah gemilangnya menempatkan Sri Prakash Lohia sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Forbes mencatat kekayaannya mencapai sekitar USD 8, 6 miliar atau setara Rp 139 triliun, menempatkannya di posisi keenam dalam daftar bergengsi tersebut. Meski lahir di India, jejak langkahnya begitu kuat di Indonesia, membangun kerajaan bisnis yang tak hanya besar tetapi juga sangat berpengaruh.
Tak hanya puas dengan pencapaian di Indonesia, Lohia terus melebarkan sayapnya. Pada tahun 2006, sebuah manuver brilian dilakukan dengan mengakuisisi Indorama Eleme Petrochemicals di Nigeria yang sebelumnya beroperasi di bawah kapasitas. Keberanian ini terbayar lunas, mengubah Eleme menjadi produsen olefin terbesar kedua di Afrika dan berhasil menghemat devisa Nigeria hingga USD 1 miliar dari impor resin. Kini, pabrik-pabrik Indorama menjulang di berbagai penjuru dunia, termasuk India, Malaysia, Senegal, dan Uzbekistan.
Meskipun kini menetap di London, Inggris, Sri Prakash Lohia tetap menjadi nahkoda utama Indorama Corporation. Kepemimpinan visioner ini telah diturunkan kepada generasi penerusnya. Sang putra, Amit Lohia, kini menjabat sebagai Direktur Pelaksana, meneruskan estafet bisnis keluarga dengan mengelola berbagai anak perusahaan di berbagai negara, memastikan kesinambungan dan pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Di balik kesuksesannya sebagai konglomerat, Sri Prakash Lohia menyimpan sisi lain yang tak kalah menarik. Ia adalah seorang kolektor barang antik yang mendalam. Koleksi buku langkanya, termasuk Al-Qur’an tertua di dunia, menjadi bukti kecintaannya pada sejarah dan budaya. Penggemar seni dan sejarah ini bahkan mengelola koleksi pribadinya secara online di situs splrarebooks.com, membuka jendela bagi dunia untuk mengagumi warisan berharga yang ia rawat.
Keputusan pindah ke Indonesia pada tahun 1973, yang mungkin awalnya terasa penuh ketidakpastian, ternyata menjadi titik balik monumental dalam hidup Sri Prakash Lohia. (PERS)

Updates.